Skip navigation

Beramai-ramai film diangkat dari sebuah novel. Sebuah hal lazim, karena si film ini ingin mengikuti jejak sukses dari si novel.

Banyak pembaca yang ingin tahu seperti apa transformasi ini. Berbondong-bondonglah khalayak menuju bioskop. Mereka yang telah membaca si novel, akan berkomentar betapa bedanya si novel dengan si film. Ada yang bilang lebih bagus novelnya, pun begitu sebaliknya, lebih bagus filmnya. Mereka yang tidak membaca si novel, akan lebih legowo dalam menerima bentukan si film, tidak ada perbandingan.

Bagi saya sendiri, ada beberapa novel yang kelahirannya di dunia gerak dan realitas sangat saya nantikan. Tetapi, ada pula beberapa novel yang bagi saya, membiarkan mereka hidup dalam sebentuk kata adalah lebih menyenangkan. Membiarkan mereka sebentuk imaji saya, tanpa laku dan tanpa kehadiran. Jika pun mereka hadir, biarlah saya tidak menyapanya. Bukan karena tidak peduli, lebih karena saya ingin melihat mereka dari kacamata saya.

 

“biarkan mereka hidup sebentuk kata”
10.02.12   01.03am

tuliskan jejakmu di sini